14 Oktober 2011

Selamat Jalan , ibu

24 September 2011, pukul 07.00 wita
Bagai disambar petir dipagi hari. Berita yang tidak pernah saya duga-duga sampai juga di telinga pagi itu. Masih ingat jelas suara suami di Handphone yang mengabarkan berita duka itu sambil terbata-bata.
Lidah rasanya kelu, tidak bisa berucap apa-apa. Tubuh langsung lunglai tidak berdaya.Seperti tidak percaya, namun nyata terjadi. Bahwa pagi itu, Ibu mertuaku telah berpulang .
Tidak ada kabar apapun , sakit atau apapun itu. Karena terakhir saya bertemu dengan beliau di Idul Fitri kemarin , Ibu dalam keadaan sehat wal'afiat. Masih segar diingatan saya, Ibu berkata "alhamdulilah loh Ri..Ibu sekarang sudah tidak pernah kumat-kumat lagi (rec : penyakit jantung). Berkat rajin minum jamu ini (sambil nunjukin merk jamu) dan pijat refleksi." 
Badan Ibu juga sudah lebih gemukan dan lebih segar. Ibu sangat senang bisa bertemu dengan Zhaaqi, yang notabene Zhaaqi adalah cucu ke-10 dari keluarga suami. Dan keluarga suami belum pernah melihat Zhaaqi sejak dia lahir. Jadi itu adalah waktu terakhir kali Zhaaqi bertemu dengan mbah putrinya. (hiks hiks)..
Pas pula dengan acara sunatan ponakan (rec : noval) di Purwokerto. Jadi Alhamdulilah semua keluarga bisa berkumpul semua. Karena biasanya, kalau kami (saya dan suami) mudik ke Jawa (karena kami bermukim di Kutai Timur) selalu tidak bisa ketemu dengan kakak-kakak dari suami ,lengkap seperti saat di purwokerto kemarin. 7 anak, 7 menantu , dengan 10 cucu dan 2 bakal cucu yang masih di kandungan , semua tumpleg bleg disitu. Terlihat jelas raut bahagia dari ibu dan bapak yang terekam diingatan saya. 
Saat itu, saya juga lagi sakit. Kena diare hebat, mungkin akibat makan yang tidak terkontrol saat lebaran.Jadi tidak bisa "momong" Zhaaqi Alhasil yang "momong" Zhaaqi adalah kakak-kakak ipar dan saya dirawat oleh (alm) Ibu. Kalau ingat saat di ambilin makan trus di temeni makan ma ibu pas sakit kemarin, jadi nangis bombay. Ibu sangat sayang sama anak-anak menantunya. Tidak ada perbedaan apapun dari perlakuan ibu dan bapak ke anak mantunya ataupun anak kandungnya. Kalau sering ada cerita di tv, ibu mertua jahat sama menantu, Alhamdulilah saya tidak pernah merasakan itu. Karena Ibu mertua saya adalah ibu saya. Ibu yang super duper sama baiknya dengan ibu kandung saya.
Kalau ingat Ibu, tak bisa dipisahkan dengan bapak...(lhah ??ya pasti nu..). Maksud saya, Ibu dan bapak mertua saya itu sangat romantis. (hehehe)..Kemana-mana selalu berdua. Saling melengkapi, saling mengayomi, saling menghormati. Pokoknya pasangan yang TOP abis.
Sepeninggal Ibu, bapak pastinya kesepian. Kabar dari kakak ipar sih, sekarang bapak sering melamun kalau rumah lagi sepi (hikzz). Bapak juga baru sakit. Perutnya sakit dan nda bisa kentut. Jadi susah makan. 
Mendengar berita seperti itu, kami yang tidak bisa mendampingi bapak jadi sedih dan kasihan. Tapi meski jauh, hati kami tetap untuk bapak. Saya dan suami akan berusaha menjaga bapak. Karena jika Bapak sakit, pastinya (alm)Ibu akan sedih .

Ibu...tidak banyak yang harus ku tulis untuk mengeja semua kebaikan dan cerita tentangmu. Karena tidaklah cukup media apapun menulis kebaikan dan jasamu bagi kami (anak-anakmu). Cintamu akan tetap kami rasakan. Amanatmu akan kami jalankan. Dan bagi kami, Engkau tetap ada, tetap bersama kami , karena hati dan darahmu ada di dalam tubuh kami. Kami mencintaimu , Ibu.


Innalilahi Wainna Ilaihi Roji'un...
Ya Allah..semoga kau menjemputnya dalam keadaan khusnul khotimah.
Ampuni segala dosanya, Angkat derajatnya setinggi-tingginya, Berikan tempat terbaik untuknya, Terimalah semua amalan nya
Karena Dia adalah Hati kami...Surga dunia kami berdua di dunia...

Maafkan kami Bu, sampai waktu terakhirmu pun, kami berdua tidak dapat mendampingimu...

Engkau Ibu Tangguh dan Terhebat yang pernah ku kenal dan kumiliki
Karena kau telah berhasil melahirkan dan mendidik anak2 yang hebat seperti Suamiku...

i love u Mom :)

Kenangan, amanat, dan obrolan terakhir di lebaran kemarin akan selalu Sari kenang selama-lamanya..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar